Mengonsumsi jamu kerap menjadi pilihan karena dianggap lebih alami dan tidak ada efek samping. Tapi belakangan muncul tudingan jamu berbahaya bagi kesehatan ginjal. Benarkah jamu berbahaya untuk ginjal?
dr. Dante Saksono, SpPD, PhD, dari RS Cipto Mangunkusumo mengakui memang orang yang memiliki bakat ginjal harus lebih berhati-hati mengonsumsi jamu.
Maka itu jika ingin minum jamu harus yang sudah benar-benar teruji secara klinis. Minum jamu bisa berbahaya jika tidak disertai dengan banyak minum air. Air putih ini membantu cairan yang disaring ke ginjal tidak terlalu pekat sehingga tidak mengganggu kerja ginjal.
Menurut dr Dante, minum sembarangan jamu tanpa mengetahui komposisinya bisa berbahaya. Karena materi-materi penyusunnya belum dapat diidentifikasikan secara pasti. Sehingga belum dapat dipastikan apakah material yang terkandung di dalamnya aman untuk ginjal.
"Saya tidak menganjurkan pasien yang sakit untuk minum jamu," ujar dr. Dante Saksono, SpPD, PhD, dari RS Cipto Mangunkusumo.
Orang dengan penyakit ginjal lanjutnya, sangat tidak disarankan minum jamu. Karena apabila telah terjadi kerusakan pada ginjal maka minum jamu akan meningkatkan risiko dan mengakibatkan pasien tidak bisa bertahan lebih lama.
dr Dante juga membantah anggapan orang bahwa obat-obat medis lah yang lebih berbahaya bagi ginjal. Menurutnya jika obat yang diminum sesuai aturan dan tidak dikonsumsi sembarangan maka risikonya minim.
Dijelaskan, ada dua jenis sistem ekskresi (pembuangan) dalam tubuh, yaitu melalui ginjal dan sistem cerna. Jamu yang belum diuji klinis karena belum diketahui komposisinya bisa membuat kerja ginjal berat jika senyawa metabolitnya mengendap di ginjal atau saluran cerna.
Jadi jika ingin minum jamu sebaiknya benar-benar yang komposisinya aman dan diimbangi dengan minum air yang banyak. Jangan sembarangan membeli jamu di pasaran karena ada beberapa jamu yang kini banyak mengandung bahan kimia berbahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar