Jumat, 11 Februari 2011

Asuhan Keperawatan dengan Sistem Kardiovaskuler

1. Anamnesis/ Pengkajian
    a. Data Subjektif, yaitu data yang di dapat berdasarkan keluhan pasien atau informasi keluarga:
  1. Keluhan Utama (chief complaint ),keluhan utama yang menimbulkan perasaan dan pikiran pasien, seperti apakah pasien mengeluh adanya nyeri dada, sesak napas dengan atau tanpa aktivitas atau terbangun pada malam hari, dada terasa bedebar - debar.
  2. keluhan dan keterangan tambahan ialah keterangan yang menjelaskan keadaan klinis pasien baik yang ada hubungannya dengan kelainan utama ataupun perihal lainnya yang mengganggu kesehatan pasien saat ini (present illness), seperti : adanya batuk disertai darah, pusing, perasaan seperti mau pingsan, tidak nafsu makan, sering lelah, kaki terasa berat atau bengkak, ekstremitas terasa kebas dan dingin, perubahan penglihatan, perut kembung atau membuncit disertai kencing yang berkurang.
  3. Personal medical history, yaitu menyangkut riwayat penyakit terdahulu dan kebiasaan hidup yang ada hubungan dengan penyakitnya, seperti : pasien mempunyai riwayat darah tinggi, gagal ginjal, gagal jantung, penyakit jantung koroner, infark miokard dan penyakit jantung lainnya.
  4. Riwayat keluarga, yaitu riwayat penyakit dominan yang terdapat dalam keluarga dan riwayat perkawinannya untuk mencari apakah ada fektor heredofamilial yang mungkin merupakan faktor predisposisi.
  5. Riwayat sosio-ekonomi, yaitu keterangan atau data mengenai kehidupan bermasyarakat dan riwayat pekerjaan serta status ekonomi pasien termasuk juga dalam hal ini suasana dan lingkungan hidup dalam rumah
  b. Data Objektif, yaitu data yang diperoleh dari pemeriksaan fisik:
  1. Lihat keadaan umum pasien: Dalam pemeriksaan ini perlu diperhatikan kelainan dan usia pasien, tampak sakit atau tidak dengan melihat ekspresi nyeri pasien juga tentukan dengan skalanyeri 1-10, lihat kesadaran dan keadaan emosi dalam keadaan comfort atau distress, serta sikapdan tingkah laku pasien.
  2. pemeriksaan tanda - tanda vital: Yang perlu diperhatikan adalah Pernapasan apakah normopnea (pernapasan normal) atau dyspnea (keadaan pernapasan berat disertai tanda - tanda objektif antara lain pernapasan cuping hidung, ikut aktifnya otot napas bantuan (seperti adanya tarikan dinding dada kedalam), frekuensi dan amplitudopernapasan meningat, tidal volum bertambah dan lain - lain; Nadi bagaimanakah frekuensi (jumlah) denyut nadi permenit, regularitas menunjukkan teratur atau tidaknya nadi bila tidak teratur tentukan apakah adanya defisit denyut nadi yaitu selisih antara frekuensi nadi dan denyut jantung permenit, amplitudo menggambarkan besar / kecilnya isi sekuncup,bentuk (contour)memberikan gambaran upstroke atau downstroke, isi (volume) menunjukkan besar/ kecilnya isi bolus darah dalam arteri, perabaan arteri untuk mengetahui keadaan (kondisi)dinding arteri.;Tekanan darah tergantung pada: Curah jantung yang merupakan cerminan fungsi jantung, resistensi vaskular perifer ditentukan oleh diameter pembuluh darah perifer, tonus dan elastisitas arteri menggambarkan kondisi dinding pembuluh darah perifer, volume darah dalam arteri menunjukan jumlahnya darah intravaskular, viskositas darah menunjukan kondisi cairan intravaskular; Suhu badan: pada gangguan fungsi kardiovaskuler, distribusi darah dan perfusi jaringan mengalami gangguan sehingga tingkat metabolisme jaringan menurun hal ini mengakibatkan suhu badan juga ikut cenderung menjadi rendah, pada penyakit infeksi, melalui mekanisme kontrol pusat autonom terjadi kenaikkan suhu badan disertai takikardi (denyut nadi di atas normal).
  3. Bentuk badan, tekstur jaringan dan warna kulit: yang perlu diperhatikan turgor dantonus jaringan ada tidaknya sianosis, anemia, sianosis sentral (biasanya terjadi pada kelainan jantung kongenital), sianosis perifer dan ikterus, pada leher perhatikan bentuk dan pembengkakan yang terlihat pada permukaan leher, adakah bendungan pada vena jugularis eksternal hal ini umumnya ditemukan pada gagal jantung kanan dan timbulnya bersamaandengan pembengkakan hati, edema perifer dan asites; pada ekstremitas atas dan bawah ada tidaknya edema.
  4. Pemeriksaan khusus: Pemeriksaan daerah prekordial yaitu proyeksi jantung pada dinding dada anterior
    1. Inspeksi : perhatikan bentuk prekordial apakah normal, mengalami depresi atau ada penonjolan asimetris yang disebabkan pembesaran jantung sejak kecil, hipertrofi dan dilatasi ventrikel kiri dan kanan dapat terjadi akibat kelainan kongenital. Garis anatomis pada permukaan badan yang penting pada permukaan dada untuk mengetahui lokasi kelainan yang di temukan, ialah : garis tengah sternal; garis tengah klavikular, garis anterior aksilar, garis para sternal kiri dan kanan
    2. Palpasi : Pada palpasi jantung telapak tangan diletakkan diatas prekordium dan lakukan perabaan diatas iktus kordis, lokasi point of maksimal impuls normal terletak pada ruang sela iga (RSI) V kira - kira 1 jari medial dari garis midklavikular; pada bentuk dada panjang dan gepeng iktus kodis terletak pada RSI VI medial dan garis midklavikular; sedangkan pada bentuk dada pendek lebar letak iktus kordis agak ke lateral; pada iktus kordis normal lebar yang teraba adalah 1-2 cm kuadrat.
    3. Perkusi : Batas atau tepi kiri pekak jantung yang normal terletak pada ruang interkostal III/ IV pada garis parastenal kiri pekak jantung relatif dan pekak jantung absolut perlu dicari untuk menentukan gambaran besarnya jantung.
    4. Auskultasi : >Bunyi jantung utama, faktor yang mempengaruhi yaitu: kekuatan dan kecepatan kontraksi otot ventrikel makin kuat dan cepat makin keras bunyinya; posisi daun katup atrio-ventrikular pada saat sebelum sebelum kontraksi ventrikel, makin dekat terhadap posisi tertutup makin kecil kesempatan akselerasi darah yang keluar dari ventrikel dan makin pelan terdengarnya BJ 1, karena akselerasi darah dan gerakan katup lebih cepat; jarak jantung terhadap dinding dada kurus BJ lebih keras terdengar dibandingkan pasien gemuk dengan BJ yang terdengar lebih lemah. > Bunyi jantung tambahan; > Bising jantung (mur-mur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar